Ligapoker.org ~ Indonesia adalah salah satu surganya para perokok di seluruh dunia. Bagaimana tidak, rokok dibanderol dengan harga yang sangat murah apabila dibandingkan dengan negara – negara lain seperti Singapura dan Australia, serta di tempat umum manapun diizinkan untuk merokok. Minimarket dan convenience storememiliki etalase khusus yang menyediakan puluhan jenis rokok dari berbagai brand. Lantas, bagaimana sejarah bisnis rokok kretek di Indonesia bermula?
Tembakau pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Belanda pada abad ke 17. Ekspedisi Belanda ke Indonesia dalam pencaharian rempah – rempah dan salah satunya tembakau. Pada saat itu rokok belum diproduksi secara masif dan tidak seperti zaman sekarang yang setiap kalangan bisa menikmati gulungan tembakau, rokok hanya bisa dinikmati oleh para pejabat dan orang – orang kaya pada masa itu.
Rokok kretek adalah racikan tembakau asli yang dikeringkan kemudian dipadukan dengan minyak cengkeh. Asal mula nama kretek dipercaya karena racikan rokok ini ketika dibakar dan dihisap menghasilkan bunyi “kretek kretek”. Rokok kretek merupakan racikan tembakau asli Indonesia yang saat ini mendunia.
Tidak ada asal usul yang akurat mengenai permulaan industri rokok kretek. Di kalangan pekerja pabrik rokok, racikan tembakau kretek bermula dari penemuan Haji Djamari yang hidup pada akhir abad ke 19. Haji Djamari merupakan rakyat asli Kudus, pada saat itu ia merasakan sakit pada bagian dada. Beliau mengoleskan minyak cengkeh dan merasa sehat setelah itu. Kemudian ia melakukan ujicoba meracik cengkeh dan tembakau untuk dilinting menjadi rokok.
Pada masa tersebut, keahlian melinting rokok hampir dimiliki semua pria. Rutin menghisap rokok hasil percobaannya, Haji Djamari merasakan sakit pada bagian dadanya menghilang. Berita tentang “rokok obat” ini menyebar dengan cepat, dan Djamari kebanjiran banyak permintaan rokok kretek. Dari sinilah bisnis rokok kretek bermula. Pada awalnya, rokok kretek dikemasd dengan daun jagung yang dikeringkan. Dijualnya juga per ikat, dimana setiap ikat terdiri dari 10 batang.
Tidak lama kemudian, Djamari meninggal. Sepuluh tahun setelah kepergiannya, Nitisemito, salah satu industri rokok pertama di Kudus tertarik dengan rokok ciptaan Djamari. Rokok kretek mulai dipasarkan pada tahun 1908 dan menjadi awal dari industri rokok kretek di Indonesia.
Begitulah cerita tentang sejarah bisnis rokok kretek yang diketahui hingga saat ini. Belum ada asal – usul pasti bagaimana permulaannya.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon