Cerita Sex Dengan Dokter Cantik

Lpkiukiu.com ~ Fransiska adalah seorang dokter muda yang biasa dipanggil dengan dokter Siska. Siska baru saja menikah dengan seorang insinyur muda bermasa depan cerah, yang bekerja di sebuah instansi pemerintah. Sosok Siska amat menawan, jadi tak heran banyak pasiennya yang kagum dan simpati kepadanya. Selain cantik Siska juga tinggi dan memiliki kulit sawo matang, di tunjang dada yang tidak terlalu menyolok jika dilihat.

Saat ini Siska baru saja berumur 28 tahun dan telah menyelesaikan spesialisnya. Ia sudah menikah dengan Irwan kurang lebih 1 tahun, mereka memutuskan untuk menunda dulu punya bayi demi karier Siska dan Irwan. Kehidupan pasangan ini sangat mesra dan harmonis, mereka sama2 berasal dari lingkungan yang berada dan cukup terpandang di kota itu.

Suatu hari Siska mendapat tugas dari kantornya untuk mengabdi di sebuah pulau yang baru saja menjadi kabupaten di provinsi itu. Sebagai dokter yang telah terikat sumpah bakti, maka dengan berat hati ia menerima tugas itu, meskipun ia akan berpisah beberapa saat dengan suaminya Irwan. Jarak pulau itu dengan kota provinsi memang agak jauh di tempuh dengan kapal laut perintis sekali seminggu. Saat pertama Siska menempuh pulau itu, ia di antar Irwan,suaminya, bagaimanapun Irwan ingin melihat lingkungan tempat kerja istrinya itu.

Dokter Siska menempati rumah dinas yang memang agak jauh dari rumah penduduk lain dan dekat dengan puskesmas. Selama di sana, Irwan selalu menasehati istrinya agar berhati hati dengan penduduk pulau itu, yang memang masih sedikit tertinggal peradabannya. Ia percaya Siska bisa menjaga diri, tapi dalam hatinya memang ada sedikit kekuatiran. Karena selain cantik, hanya Siska seorang wanita yang bertugas di puskesmas itu.

Hampir setiap malam Irwan menyirami batin Siska dengan kemesraan2. Ia berharap Siska akan puas, dan sebab tidak setiap saat mereka bersama. Hampir semua cara telah di praktekan Irwan untuk melaksanakan kewajibannya kepada Siska, dan selalu di akhiri dengan kepuasan yang tinggi bagi keduanya.

Pada saat itu di puskesmas tinggallah Siska seorang diri dan di bantu oleh seorang laki2 yang bertugas sebagai pengantar ke desa2 pinggir pulau itu untuk memberikan pelayanann kesehatan. Lelaki itu bernama pak Husin, ia penduduk asli kota itu. Umurnya sudah 56 tahun tapi masih kuat mengayuh dayung perahu, yang selalu membawa Siska ke desa itu. Sosoknya cukup tinggi, hitam dan amat di takuti dipulau itu. Husin juga memiliki istri 3 orang dan ia di segani dipulau itu. setiap hari Husin selalu menemani Siska , kedesa dengan perahunya.

Teradang jika larut malam, pak Husin tidak pulang ke rumah istrinya, karena jauh dan ia menginap di rumah dinas Siska. Ia juga mengetahui sesekali Irwan, suami Siska datang dan bermalam di rumah itu. Suatu hari, Husin tanpa sengaja melihat Siska dan Irwan sedang melakukan hubungan badan, ia tidak tahu saat itu Irwan ada di rumah.

Ia sempat melihat kepolosan Siska saat di senggamai Irwan. Dan sejak saat itu, ia slalu terbayang akan sosok tubuh Siska. Pada akhir2 setelah itu, suami Siska jarang datang ke pulau itu dan kebetulan pak Husin menanyakan kepada Siska,

“Buk, pak Irwan kok jarang kesini lagi?” tanyanya.

“Oooo.. bang Irwan sekolah lagi ke jawa. Yahhh kira-kira 4 sampai 5 bulan pak” jawab Siska.

“Pantas bapak gak pernah kelihatan” kata Husin.

Sebulan kemudian, suatu malam sepulang dari desa, hujan turun dengan derasnya dan disertai angin topan. Untunglah saat itu Siska dan pak Husin telah sampai dipinggir sungai. Lalu dengan basah kuyup mereka berlari kerumah Siska.

Sesampainya dirumah Siska menyilahkan pak Husin masuk,

“Masuk aja pak, nanti saya ambilkan handuk” kata Siska sambil berlalu kebelakang.

Lalu ia memberikan handuk dan pak Husin pun membuka pakainannya yang basah. Sedangkan Siska ke kamar mandi untuk membersihkan badan dan mengganti pakainannya yang basah dengan pakaian tidurnya. Lalu ia kedepan dan memberikan baju bekas suaminya ke pak Husin.

“Dipakai saja baju bang Irwan ini pak” kata Siska ke pak Husin.

“Makasih buk” kata pak Husin.

Lalu Siska ke dapur dan membuatkan kopi panas buat pak Husin. Tak lama kemudian ia keluar dan menghidangkan kopi panas kepada Husin sambil jongkok. Saat itu sempat terlihat belahan dada yang tertutup bh oleh pak Husin, “alangkah mulusnya,,” guman pak Husin dalam hati.

Siska saat itu tidak sadar bahwa dadanya sempat diintip Husin. Ia lalu duduk di sofa itu sambil berkata,

“diminum kopinya pak”

“baik buk” kata Husin.

Lalu Siska berbincang dengan pak Husin,

“pak, kalau hujan dan dingin gini apa bisa pak Husin tidur di sofa ruang tamu aja?” kata Siska.

“Soalnya kamar hanya satu” katanya lagi.

“Ooo gak apa apa buk” jawabnya.

“Oh ya udah pak. Saya tidur dulu ya” kata Siska.

Sambil bergurau pak Husin bilang “Hati2 bukkk, kalau takut, biar saya temani di kamar” katanya

“Ooooo.. jangan pakkk, nanti saya khilaf pak” kata Siska gak kurang guraunya.

“Sekali-kali gak apa buk, kan ibu kesepian”

“Wahhh kurang ajar juga orang ini” kata Siska dalam hati.

“Tidak pak” kata Siska lagi.

Lalu pak Husin berdiri dan mengikuti Siska ke kamarnya.

“Lho... ada apa kok bapak mengikuti saya?” tanya Siska.

“Saya tahu ibu pasti kedinginan dan butuh belaian, sebab ibu sudah agak lama tidak berhubungan dengan suami ibu. Jadi saya bersedia menggantikan suami ibu” kata Husin lagi.

“Keluar…!!!!” kata Siska keras.

“Jangan galak-galak bu, nati kecantikan ibu habis” jawabnya lagi.

“Cuma sebentar kok bu, gak ada orang yang tahu juga” kata pak Husin.

Sedang Siska saat itu dalam hatinya bergolak ingin marah dan menampar muka pak Husin. Namun ia tahu ia hanya seorang diri di malam yang di sertai hujan deras itu.

“Buk, saya sudah lama juga ingin bersama ibu” kata pak Husin.

“Sejak saya melihat ibu dan bapak berdua saat itu” imbuhnya.

“Kalau ibu tidak mau, saya akan berusaha membuat ibu mau” katanya lagi.

Saat itu tak ada pilihan lain bagi Siska. Memang saat itu nafsunya sedang berada dipuncak, namun ia tidak ingin dengan pak Husin yang dekil. Namun ia tidak ada pilihan lain.

Siska hanya diam saja dan duduk di pinggir ranjangnya, sementara pak Husin terus masuk kekamar dan duduk di samping Siska. Lalu ia membelai rambut sebahu Siska, sambil menciumi bibir Siska. Siska hanya diam dan menanti apa yang akan diperbuat lelaki itu. Pak Husin lalu berdiri, menutup pintu kamar dan menguncinya.

Ia lalu membelai dada Siska, ia turunkan baju tidur Siska sambil menciumi leher jenjangnya. Setelah baju tidur itu terbuka, ia lalu buka pengait bh yang berukuran 34b itu. Tampak dua gunung kembar yang mulus dan terawat. Mulut pak Husin tak henti-hentinya menciumi dan menjilati puting susu Siska. Sebelah tangannya lagi turun kebawah dan membuka kain penutup vagina Siska. Lalu Siska ia baringkan di ranjang, cd Siska ia tarik kebawah, lalu terbukalah goa kenikmatan yang tertutup bulu halus.

Lalu jari pak Husin memasuki goa itu. Ia memainkan nafsu Siska hingga Siska pun sempat orgasme dan mengeluarkan cairannya. Pak Husin lalu membuka pakainanya, sehingga mereka sama-sama telanjang bulat. Penis pak Husin tampak tegak mengacung ingin cepat2 masuk kedalam vagina dokter Siska. Siska yang telah terbuai nafsu hanya pasrah dan menanti.

Tubuhnya terlentang di ranjang, tangannya hanya terbuka, dan dadanya penuh keringat. Tanpa menunggu lebih lama lagi pak Husin membuka paha Siska dan memasukan penisnya yang besar kedalam lubang vagina Siska. Dengan penuh nafsu pak Husin memaju-mundurkan pantatnya, menyodokkan penisnya yang keras itu di lubang kemaluan Siska yang sudah basah.

Siska hanya pasrah mengikuti permainan pak Husin sambil terus mendesah.

“aachh,, oouuuhhh,, mmhhh,,, aah,, aaaahh,,,” hanya kata kata itu yang keluar dari mulut siska.

Semakin lama Siska pun seperti semakin menikmati permainan pak Husin yang semakin intense. Desahan-desahan lirihnya mengiringi setiap sodokan penis pak Husin di vaginanya. Siska tidak menyangka bisa mendapat kenikmatan dari lelaki selain suaminya, bahkan ia merasakan kenikmatan yang lebih. Mungkin karena ukuran penis pak Husin yang lebih besar dari suaminya.

Setelah sekitar 20 menit pak Husin memaju mundurkan penisnya, barulah ia memuntahkan spermanya di dalam vagina Siska. Sedang Siska sejak pertama tadi telah klimaks berulang ulang. Mereka pun kemudian langsung tidur, dan malam itu berlalu tanpa sepatah kata pun dari Siska.

Setelah kejadian itu, saat birahi Siska sedang berada di puncak, ia terkadang meminta pak Husin untuk menemaninya di kamar, hanya untuk memuaskan nafsunya. Pak Husin pun dengan senang hati menuruti permintaan Siska. Dan sampai saat ini mereka masih berhubungan.
Previous
Next Post »