Cerita Sex Teman Kantor yang Menggairahkan

Lpkiukiu.com ~ Saya baru saja diterima kerja di sebuah perusahaan asing dan jabatan yang saya dapat sudah masuk jajaran managerial walaupun masih junior. Seiring berjalannya waktu saya sudah saling mengenal dengan karyawan lain. Yang mencuri pandangan saya adalah Karin yang meja kerjanya diseberang ruang kerja saya yang memiliki jendela yang lebar sehingga ketika saya menegadah otomatis terlihat wajah Karin yang ayu, kulit putih, berkacamata minus.

Peraturan di perusahaan saya untuk karyawan pria menggunakan seragam Senin sampai Kamis, Jumat baju bebas sopan, untuk karyawan wanita Senin sampai Rabu menggunakan seragam, Kamis Jumat baju bebas sopan, nah pada hari Kamis dan Jumat si Karin selalu memakai baju model terbaru yang menampakkan kemolekan tubuhnya, pingul yang seksi dan pantat yang montok, tubuhnya yang bagus dia jaga dengan rajin olahraga katanya.

Di suatu saat ada sebuah proyek yang saya tangani dan sengaja saya masukkan Karin ke dalam tim proyek saya, saya berikan dia tugas yang akan sering membantu tugas saya, otak mesum dikepala saya selalu menggoda untuk curi-curi pandang ke belahan dada Karin saat kami berdua diskusi masalah proyek .

Sempat diskusi kami hampir mendekati waktu makan siang dan Kamis itu Karin memakai baju kerja setelan blouse dan rok diatas paha, waktu makan siang sudah lewat 15 menit tak terasa oleh kami yang berdiskusi di ruangan saya, saya lihat sekeliling sudah sepi, langsung saya tawarkan dia untuk pergi makan siang bersama. Disela makan siang saya coba ajak dia obrolan santai sampai bergurau, suasana akhirnya cair dan dia juga sempet bilang,

“Eh, ternyata bapak ini suka bercanda juga ya”

Keluarlah senyum manis dari bibirnya yang tipis, pikiran saya meilhat bibirnya yang tipis langsung membayangkan bentuk memek Karin. Bayangan saya bibir memek Karin dengan rambut yang tidak terlalu lebat, karena saya juga tahu ternyata dia seorang fresh graduate diploma berumur 22 tahun, bekerja dipagi hari dan ambil kuliah extension untuk melengkapi gelar sarjananya. Berikutnya saya atur diskusi kami pada waktu yang sama untuk bisa berdua makan siang bersama Karin. Karin sudah mulai enjoy untuk ngobrol santai dengan saya dan saya beranikan bercanda-canda saat diskusi proyek tinggal saya dan Karin, sempat juga agak nyerempet mesum dan celetuk Karin,

“Ih Bapak yang satu ini nakal ya” dengan memainkan ujung lidahnya, wuihh bisa di olah ni cewek dalam otak mesum saya.

Di hari Jumat saya beranikan diri mengajak Karin untuk hang out bareng, saya tanya kesukaannya apa, rupanya dia suka berkaraoke, sedangkan saya suka duduk di pub dengerin live music. Lalu saya ajak dia ke sebuah tempat yang ada pub dan karaoke. Kami duduk di pub dengan suguhan live music dua jam lamanya dan saya lihat Karin sudah menghabiskan 5 gelas besar bir dan dia sudah terbawa Susana dengan mengikuti syair lagu yang dibawakan home band pub tersebut.

Lalu saya ajak dia ke room karaoke yang sebelumnya sudah saya booking. Di room yang suguhi minuman dan buah buah segar Karin langsung menyambar mic dan mencari lagu, dia menyanyi dengan senangnya, mungkin juga karena sudah terpengaruh alcohol. Di ruangan yang dingin pun dia melepaskan blouse nya, terlihat lengan atasnya yang padat berisi, betis padi nya serta onderdil depan belakangnya yang seksi.

Disaat lagu yang diputar lagu romantis, dia mengajak saya duet dengan menyodorkan sebiah mic, saya berdiri bernanyi dibelakang dia. Saya beranikan diri merangkul perutnya yang rata, dan tak disangka dia menyandarkan kepalanya di dada saya. Saya tarik tangan saya meraba perut sampai kedadanya dan terdengar desahan Karin, lalu dia membalik badannya sehingga kami saling berhadapan.

Sambil bernyanyi saya rangkul pinggangnya begitu juga dengan Karin melingkarkan tangannya di pinggang saya, ini di kesempatan dalam otak mesum saya, saya angkat dagunya saya beranikan mengecup bibirnya sehingga Karin berhenti bernyanyi, tidak ada perlawanan hanya tatap matanya saja memandangi saya, saya pikir dia akan marah, rupanya tidak justru dia memeluk saya erat. Saya beranikan lagi untuk mencium bibirnya dan kali ini dia merespon, malah dibalasnya ciuman saya dengan permainan lidahnya, dengan tinggi saya yang 173 cm sangat merepotkan untuk berciuman dengan Karin yang tingginya 160 cm.

Saya tarik dia dan saya rebahkan diatas sofa sehingga lebih nyaman saya menciumi dia. Saya tindih dia dan saya gesekkan Penis saya yang sudah berdiri ke selangkanyan Karin, Karin melenguh, saya ciumi leher, turun ke dada sampai ke perut, saya dengar desahannya yang menambah gairah saya. Saya singkap stelan Karin sampai terlihat toketnya yang besar dibungkus bh warna cream. Saya mainkan tangan saya untuk melepas kait bhnya sampai terlepas. Benar rupanya bayangan saya kalau pentil si Karin masih ranum dan berwarna kemerahan. Langsung saya lumat dan saya mainkan dengan lidah saya sampai Karin mengerang menikmati permainan lidah saya di pentilnya.

Saya beranikan lagi tangan saya mengangkat roknya dan meremas pantatnya, terlihat selangkangan dan cd yang membungkus memeknya. Saya mainkan tangan saya di selangkangannya sampai Karin menggelinjang dan mengeluarkan teriakan,

“Mmmmhhhh… ahhhhhhh…”

Kemudian tangannya merangkul leher saya dan dilumatnya bibir saya dengan permainan lidahnya. Saya selipkan tangan saya didalam cdnya saya mainkan jari saya di klitoris Karin, tubuh Karin naik turun menikmati permainan jari saya. Saya masukkan jari saya ke memeknya yang basah dan memainkannya didalam, teriakan Karin semakin menjadi,

“Aghhhh Mhhhhhh” matanya meram melek dan pinggulnya bergoyang.

Saya percepat permainan jari saya sampai akhirnya diangkat pantatnya dan Karin mengerang,

“Arggghhhhhh”, terasa cairan hangat di jari saya menandakan Karin sudah mendapat orgasmenya.

Setelah Karin merapikan bajunya kami duduk berdampingan sambil Karin manyandarkan kepalanya di lengan saya. Tangannya meraba raba dada saya, turun ke bawah sampai selangkangan, diremasnya penis saya sambil dia memandang saya dengan tersenyum. Saya cium bibirnya, dan tiba-tiba tangan Karin sudah masuk di celana saya memegang penis saya. Diremas-remasnya penis saya sampai akhirnya tegap berdiri.

Merasa tidak nyaman dengan penis yang berdiri saya betulkan posisi duduk saya biar gak nabrak celana saya. Tiba-tiba Karin berjongkok di depan saya, membuka ikat pinggang dan celana saya, penis saya yang mengeras digenggamnya, kemudian dikocoknya perlahan. Dipandanginya saya dengan kacamata minusnya, dilepaskan kaca minusnya kemudian diciuminya penis saya dari ujung sampai pangkalnya. Saya nikmati suasana itu dengan memejamkan mata dan tangan kanan saya memegangi kepala Karin. Tidak lama saya rasakan kehangatan di penis saya, saya lihat rupanya sudah dimasukkan ke rongga mulut Karin.

Digerakkannya maju mundur kepala Karin sambil menghisap penis saya, nikmatnya… dan betul-betul jago si Karin melakukan blow job. Saya tundukkan badan saya meraih retsleting roknya dan saya buka, Karin sambil terus menghisap penis saya mengangkat pinggulnya sampai nungging sehingga roknya terjatuh kelantai. Saya selipkan tangan saya di belahan pantatnya dan saya mainkan lagi jari saya di memek Karin, kali ini hisapan dan goyangannya tambah hot. Saya tarik ke bawah cd Karin dan sekarang Karin betul-betul underless.

Saya tarik pahanya dan saya angkat sehingga posisi kami 69 dengan Karin berada diatas tanpa melepas hisapan mulutnya terhadap penis saya. Saya ciumi memeknya dan saya mainkan dengan lidah saya, tak lupa saya remas-remas toketnya sampai Karin bergoyang kegelian. Didekatkannya memek Karin ke muka saya sehingga lidah saya dapat masuk ke lubang memek Karin, terdengar lenguhan Karin yang menambah tempo menghisap penis saya.

Saya rasakan tegang di pangkal penis saya tanda saya bakalan ngecrot, saya remas pantat Karin yang bohay lalu saya bilang “aku mau ngecrot nih”

Dihentikannya hisapan Karin ke penis saya, kembali dia jongkok didepan saya sambil terus mengocok penis saya, saya rasakan semakin menjadi gemuruh di penis saya. Dipandanginya penis saya dan diarahkannya lubang penis saya ke muka Karin dan crootzzz… saya muntahkan sperma saya di muka Karin, masih dikocoknya perlahan untuk mengeluarkan sisa sperma saya dan Karin tersenyum kepada saya. Diciumnya penis saya dan dia bergegas ke kamar mandi yang tersedia di room yang saya booking untuk membersihkan sperma saya di muka Karin.

Saya antarkan celana dalamnya dan roknya masuk ke kamar mandi. Kami berciuman di kamar mandi untuk menghabiskan sisa waktu sewa room sambil saling meraba. Setelah kami bersih-bersih dan rapih, kami keluar dari karaoke room dengan berangkulan sampai ke dalam mobil, bercerita yang mesum2 didalam mobil sambil saling berfantasi sex saat saya antarkan dia ke tempat kostnya. Saat didalam mobil juga saya tanyakan apa boleh saya besok Sabtu main ke kost dia, dan dia mengangguk tanda lampu hijau.

Esok Sabtunya dengan pakaian santai dan celana pendek saya gas mobil saya menuju kost Karin. Saya masuk dan disuruh menunggu di ruang tamu oleh si penjaga kos, lalu nongol Karin dengan baju tidur dan celana pendek rambut diikat, wuihh bangun lagi nih penis melihat badan Karin yang seksi. Sambil garuk-garuk kepala dan cengengesan, Karin dengan manja menyambut saya, dijulurkannya tangannya mengajak saya langsung ke kamarnya. Rupanya Karin tidak pakai bh, ketika dia menjulurkan tangannya kelihatan toketnya dari celah lengan baju tidurnya. Saya raih tangannnya dan sedikit meloncat sehingga menabrak Karin, tangan saya yang satu lagi coba curi kesempatan menempelkannya dan meremas toket Karin, Karin melotot dan langsung menarik saya ke kamarnya di lantai atas.

Masuk saya ke kamarnya yang besar, saya duduk di kursi dan Karin duduk di spring bed nya, di buatkannya saya teh manis hangat. Saya mencoba membuka pembicaraan tentang kejadian semalam dan Karin tertunduk malu. Saya hampiri dia dan duduk di sampingnya, saya pegang tangan dia dan dia mulai berkata bahwa sejak saya masuk di perusahaannya Karin suka sama saya. Saya pun tersenyum dan mencium kening dia, saya balas omongannya kalo saya juga sudah merhatiin dia dan ngebayangin yang mesum mesum sama dia.

Karin mencubit paha saya sambil bilang “Dasar cowo, otaknya jorok semua”.

Karin berdiri dan mengunci pintu kamar kostnya. Saya tanya kenapa, dia jawab mau berduaan aja Sabtu ini soalnya kadang temen kosnya sering nyelonong gitu aja. Lalu dia membahas lagi pembicaraan mesum fantasi sex yang kami lakukan di mobil menuju kost Karin. Dia menanyakan apa fantasi sex saya saat ini, saya jawab saya mau liat dia telanjang bulat melakukan aktifitas. Dia menjawab gak mau kalo telanjang sendirian, mau nya berdua. Ya sudah saya oke kan saja lalu dia bilang,

“oke kita telanjang berdua tapi tangan kamu ga boleh ngapa-ngapain aku ya”

Saya iyakan permintaannya, tanpa diperintah Karin melepaskan baju tidur dan celana pendeknya, rupanya betul dia tidak memakai bh bahkan cd. Lalu dia menghampiri saya dan melepaskan baju saya. Saya ambil kesempatan untuk memegang toketnya dan dia memukul tangan saya sambil ngomel,

“hayo tadi janjinya apa?”

Mulailah saya lihat aktifitas dia di kamar kostnya mulai dari merapikan tempat tidur, membereskan meja kerja, membersihkan karpet. Mata saya tidak lepas dari tubuhnya yang menggiurkan, bentuk yang montok bersih dan mulus yang otomatis membuat penis saya berdiri. Sesekali dia melihat kearah saya dengan pandangan sensual menggodanya.

“wah nantangin nih” kata saya.

“yee, ga kuat kan liat aku?” jawabnya.

Begitu saya mau menghampirinya, langsung Karin menghindar dan mengingatkan saya akan janji sebelumnya. Satu jam lamanya kami berdua telanjang di kamar kos Karin, sekarang Karin semkin gencar menggoda menunjuk penis saya yang berdiri tegak siap tempur, lalu menunjuk ke memeknya. Tapi itu hanya godaan si Karin, begitu saya hampiri dia selalu mengingatkan aturan mainnya, wah jinak jinak merpati nih pikirku.

Kemudian dia mulai memutar lagu dan menari dikamarnya, dia memberanikan diri menari erotis didepan saya yang duduk di spring bed dia. Sesuai aturan saya juga ga boleh pegang, cuma boleh liat. Saya goda dia dengan memainkan jari saya seolah olah mengocok memek dia, goyangannya semakin panas dan tangan Karin mulai memainkan memek dan pentil toketnya. Karin kelihatan menikmati permainannya sampai saya lihat jari tangannya yang memainkan memeknya basah.

Saya ambil remote AC dan saya rendahkan suhunya menjadi 16. Saya lihat pentil susu Karin membulat tanda Karin mulai terangsang. Saya berdiri untuk ambil minum yang sudah dibuatkan, saya belakangi dia dan saya sentuhkan ujung penis saya di pantat Karin yang montok, Karin menghindar. Saya hampiri lagi, kali ini saya di depan dia dan coba ikut bergoyang walaupun tidak segemulai Karin. Semakin saya dekatkan badan saya ke badan Karin, sesekali pentil toket Karin yang mengeras menyenggol rusuk saya dan penis saya menyenggol perut Karin.

Saya rebahkan tubuh saya di spring bed, lalu Karin menghampiri saya sambil terus bergoyang. Tiba-tiba saya tarik tangan dia sehingga dia jatuh menimpa saya dan posisi penis saya tepat dibawah memek Karin. Karin menurunkan badannya kebawah sehingga penis saya menggesek belahan memek Karin yang sudah basah, juga terjadi gesekan toket Karin ke perut saya sampai penis saya juga tergesek di belahan toket Karin. Karin tersenyum nakal dan mengulanginya lagi beberapa kali sampai terdengar juga lenguhannnya mungkin menikmati gesekan ujung penis saya dengan belahan memek Karin.

Kesekian kalinya pada saat ingin menurunkan badannya di badan saya, saya tahan ketiaknya dengan lengan saya dan langsung saya sambar bibirnya. Karin menikmatinya dan berbalik memburu bibir saya sambil tangannya mengocok penis saya. Diarahkannya memeknya ke ujung penis saya sampai ujung penis saya diposisikan didepan lubang memek Karin dan Karin menjatuhkan pantatnya untuk memasukkan penis saya. Rupanya memeknya masih sempit sehingga usahanya berkali kali masih belum berhasil. Kali ini saya pegangi pinggulnya, juga saya gerakkan pinggul saya perlahan sampai akhirnya ujung penis saya sudah masuk dilubang memek Karin.

Perlahan kami saling menggoyang pinggul, dan perlahan tapi pasti penis saya masuk penuh ke dalam memek Karin. Sensasi yang dahsyat saat penis saya masuk penuh dilubang memek Karin. Karin mulai naik turun mengocok penis saya dengan memeknya, dan yang luar biasa didalam memeknya penis saya seperti dihisap oleh memek Karin. Dengan genjotannya, toket Karin ikut bergoyang dan saya lihat Karin menikmati permainan ini, sampai saya lihat dia lama memejamkan mata dan semakin mempercepat gerakan naik turunnya. Tangannya meremas dada saya dan Karin melenguh panjang “aaaahhhhhhhhh…” lalu menjatuhkan mukanya di dada saya menandakan dia sudah mencapai orgasmenya.

Dengan penis yang masih didalam memek Karin saya balikkan posisi Karin dibawah, saya tarik pantat Karin ke pinggir spring bed, saya lipat lutut Karin keatas dan saya pegangi. Saya lipat lagi sehingga pahanya menempel di toketnya dengan posisi saya berdiri. Dengan posisi ini bisa saya lesakkan penuh batang penis saya. Saya mulai gerakan maju mundur saya sambil berdiri menggenjot memek Karin yang sudah banjir sampai menabrak dinding rahimnya, kali ini Karin mulai teriak,

“Aaahh… yess… come on fuck me harder… harder… come on fuck my pussy hard”

Sampai akhirnya dia menarik saya sampai menindihnya, dipeluknya saya dengan erat dan saya rasakan badannya bergetar tanda orgasme kedua sudah didapatnya. Saya lihat Karin sudah mulai lemas setelah orgasme kedua. Saya cabut penis saya dan saya posisikan Karin menungging sehingga bisa saya mainkan doggy style. Kali ini dengan mudah batang penis saya masuk karena memek Karin sudah basah, saya genjot habis-habisan sambil juga saya mainkan jari saya dilubang anusnya. Kali ini benar-benar teriakan Karin sangan keras

“Aaahhh… yesss… Ahhh… yesss… Oh my god, mmmmhhh…” sambil menoleh kebelakang melihat saya yang menggenjot memeknya dari belakang.

Saya rasakan saya hampir mencapai orgasme dan akhirnya saya cabut penis saya dari memek Karin, saya dudukkan Karin dan saya hadapkan penis saya didepan muka Karin. Diambilnya penis saya kemudian dikocok olek Karin,

“Ooohh… bitch… come bitch… Cum in your mouth” begitulah racauku.

Dimasukkannya penis saya kedalam mulutnya dan dihisap dengan hebat oleh Karin.

“Aaghhhhh…” badan saya gemetar sambil memuntahkan sperma saya di dalam mulut Karin.

Saya ambruk di samping Karin dan Karin masih membersihkan sisa sperma saya dengan lidah dia. Setelah tenaga terkumpul kembali kami membersihkan diri di kamar mandi yang ada didalam kamar kost Karin. Setelah itu kami keluar untuk makan siang dilanjutkan pergi untuk malam mingguan.

Begitulah awal cerita saya saat menjamah Karin dan Karin pun ternyata menyukai saya. Proyek kami berjalan sukses, saya jadian sama Karin, dan kami melakukan sex yang dahsyat yang rutin pada setiap weekend. Jika ada yang pengen, kami sengaja keluar kantor dan check-in short time untuk memuaskan hasrat birahi saya dan Karin.
Previous
Next Post »