Sex Operational Manager Seksi

Lpkiukiu.com ~ Kejadian ini terjadi beberapa bulan yang lalu, waktu itu aku dipindahkan oleh manajemen ke Bandung untuk memimpin kantor cabang Bank di Bandung. Suatu hari, sore sekitar pukul 18.00 WIB menjelang malam sebelum pulang, aku ngobrol dengan operational managerku di ruanganku. Di kantor tinggal kami berdua, office boy dan para marketing sudah ijin pulang. Aku berdiri dengan badan merapat di badannya yang duduk di kursi sambil aku memandang ke arah jalan di luar.

Saking dekatnya tanpa sengaja kemaluanku menempel ke lengan kanannya. Aku sejenak tertegun akan apa yang terjadi, tetapi dia kelihatannya suka dan cuek saja sambil sedikit tersenyum. Sedikit aku gambarkan operational managerku yang seksi ini, wajahnya cukup cantik, manis dengan senyum yang menggoda, dia memiliki tubuh yang mungil dengan rambut sebahu, kulitnya putih sekali karena dia orang Chinese, buah dadanya tidak begitu besar tapi sangat padat, dan bibirnya sangat sensual.

Tiba-tiba tangannya memegang jari-jari tangan kananku lalu mengusapnya perlahan, lalu aku memandang wajah cantiknya, dia tersenyum. Aku ingin sekali memeluk tubuh mungilnya. Dengan perlahan aku menurunkan mukaku ke mukanya, aku sentuh bibir seksinya, aku cium dengan lembut, dengan penuh perasaan, lalu dia balas dengan melumat bibirku dengan kuluman lidahnya yang menggairahkan sambil menarik dasiku untuk lebih merapat ke badannya. Tanganku pun mulai turun mengusap-usap buah dadanya, tangannya pun tidak mau kalah, batang kemaluan aku diusap-usap dan diurut-urut dengan lembut dari luar celanaku. Sebelum aku lebih bernafsu, aku kunci pintu, aku ingin take safe.

Aku langsung memeluk dan menciumi seluruh muka dan lehernya setelah aku kunci pintu kantorku. Dia mendesah dan mengerang nikmat tidak karuan. Ini yang aku sukai darinya, dia begitu expresive dan amat menikmati ciuman dan cumbuanku. Dengan agresif dia membuka celanaku, lalu dia duduk sambil memasukkan penisku ke dalam mulutnya dan menghisapnya perlahan-lahan lalu menariknya kembali sambil kedua bibirnya mengatupkan rapat di seputar batang kemaluanku. Oooh, inilah yang aku paling sukai dari dia, pintar sekali mengulum kepunyaanku. Aku tahu bahwa dia sangat mencintaiku, karenanya dia selalu memberikan yang terbaik untukku.

Aku benar-benar sudah tidak tahan. Segera aku tarik badannya dan aku dudukkan di atas meja aku, kedua kakinya menjuntai ke kursi. Dia benar-benar pasrah waktu kuangkat rok mininya lalu aku tarik celana dalamnya, lalu aku lumat habis selangkangannya,

"Aahh…" dia menjerit perlahan sambil menjambak rambutku.

Lebih kurang 10 menit aku melakukan foreplay lalu aku masukkan kemaluanku ke dalam lubang cintanya. Pelan-pelan aku mulai menggoyang pantatku maju mundur, diapun menggoyang-goyangkan pinggulnya naik turun mengikuti irama pantatku, kaki kanannya aku angkat ke pundakku sambil jari tangan kiriku meremas-remas kedua buah dadanya.

Lima menit kemudian dia mempercepat gerakannya sambil mendesah-desah,

"Oohh.., Paakk.., Paakk.., nikmat Paakk", desahnya.

Tiba-tiba kaki kanannya diturunkan, kemudian kedua kakinya dilingkarkan ke belakang pinggulku. Lalu dia setengah bangun, tangan kanannya memegang leherku, sedangkan tangan kirinya menopang badannya. Bibirnya menciumi dadaku lalu lidahnya menjilat-jilat puting dadaku.

"aaghh Pak.., oohh.., Pak.., eennaakk paakk.., uughh", begitulah rintihan dan lengguhan nikmatnya seirama dengan maju mundurnya pantatku.

Batang kemaluanku terasa lebih besar setelah sekitar 20 menit menerobos dan membongkar habis kemaluannya yang merah dan menggairahkan. Aku merasakan bahwa lubang kemaluannya semakin basah namun pijatan-pijatan di dalam lubang kemaluannya semakin terasa getarannya.

Lima menit kemudian dia bangun memeluk tubuhku erat sekali sambil menciumi daguku, pantatnya bergetar hebat dengan kedua kakinya yang semakin erat melingkar di belakang pantatku.

"Ougghh.., hh.., Pak.., oohh.., Paak.., aku mau keluaar.., ooh.., oouuggh.., maauu keluuaarr.., sebentar lagi paak", desahnya sambil terus mengerang-erang kenikmatan.

Aku semakin bergairah dan menambah kecepatan maju mundurnya pantatku. Tiba-tiba aku merasakan badannya menegang dan menggelepar-gelepar beberapa detik, dia sedang merasakan ejakulasi, aku kembali mempercepat gerakan pantatku sambil kupeluk dia erat dan aku mendesah-desah dan membisikkan

"Ahh.., kamu.., aagghh.., aaghh.., agghh.., kamu punya nikmat sekali sayang"

Badannya kembali mengejang kuat sambil bergetar hebat menikmati irama goyangan pantatku serta dahsyatnya batang kemaluanku.

"Aaagghh.., Paak.., aku keluaarr Paak", teriaknya.

Bersamaan dengan telah mencapai puncak orgasme manager aku itu, maka aku tekan habis-habisan batang kemaluanku hingga aku rasakan menyentuh dinding vaginanya. Nikmat sekali memang rasanya, aku tetap terus memaju mundurkan pantatku, maklum aku termasuk pria yang butuh waktu lama bila bercinta. Apalagi kemaluanku yang perkasa ini.

Sampai suatu ketika aku merasa bahwa aku akan mencapai puncak kenikmatan. Aku bisikkan bahwa aku mau keluarin di mulutnya. Dia tersenyum dan mengedipkan matanya pertanda setuju. Aku merasa sangat terangsang dan dihargai, lalu aku percepat gerakan batang kemaluanku keluar masuk liang vaginanya yang kini terasa lebih sempit. Dia membisikkan kata-kata kenikmatan,

"Ouugghh.., ough.., ough.., Paak.., "Pakk.., uuhh nikmat sekali punya bapaak.., aku mau kelluar lagii Paak", teriaknya.

Tiba-tiba badannya mengejang dan bergetar hebat beberapa saat, rupanya dia keluar untuk kedua kali. Aku mempercepat gerakan, 2 menit kemudian ketika aku sudah tidak tahan lagi, aku keluarkan batang kemaluan aku dari liang vaginanya, lalu dia langsung jongkok bersimpuh dan aku mulai meremas-remas rambut dan sedikit menjambaknya sebelum aku ejakulasi.

Lalu.., "Crot.., crot.., crott.., crott", aku muntahkan cairan spermaku ke dalam mulut seksinya. Sebagian yang masuk ke dalam mulutnya langsung ditelan, sebagian lagi mengenai mata, hidung dan dagu serta turun mengenai buah dadanya.

"Ugh nikmat sekali".

Kami lalu berpelukan sambil membisikkan kata-kata sayang. Setelah kami berpakaian dan sama-sama merasa rapi, aku antarkan dia pulang ke rumahnya sambil saling berjanji untuk melakukannya lagi esok hari.
Previous
Next Post »