Alasan Masih Berstatus Menjomblo


Lpkiukiu.com ~ anda masih kesulitan mencari pasangan, entah pacar atau kekasih resmi? Bila kesulitan, berarti anda sekarang masih berstatus menjomblo. Saya ingin bertanya, apakah anda menikmati hidup menjomblo? Ada banyak alasan yang membuat anda tidak menikmati hidup menjomblo.
 Namum, bagi saya, hidup menjomblo adalah kenikmatan. Kenapa? Karena memang kondisi yang mengharuskan saya harus menjomblo. Seandainya keadaan saya - dalam hal ini masih menganggur dan lainnya - sudah berubah menjadi lebih baik maka saya mungkin tidak akan menikmati hidup menjomblo.

Entah menikmati atau tidak mengenai status menjomblo, yang jelas apa sih yang membuat kita masih tetap menjomblo bila memang berkeinginan untuk melepas masa lajang? Di sini saya akan mengulas mengenai alasan seseorang yang masih menjomblo karena kesulitan mencari pasangan hidup, berdasarkan apa yang saya alami juga.

Kalau bahasa simple dan tidak bertanggungjawab, mungkin akan berkata “Belum Ketemu Jodohnya”. Ya, jelas, kalau kita beralasan karena belum bertemu jodoh, ya sudah selesai. Namun di sini ada penjelasan tentang status menjomblo yang lebih berdasarkan pada nilai usaha.

1. Kualitas Diri yang Rendah Pada Si Jomblo

Dalam hal ini saya akan mencontohkan kasus saya sendiri. Karena memang saya sampai saat ini masih tetap menjomblo - dalam artian kesulitan mencari pasangan. Kurangnya kualitas diri yang ada dalam diri saya membuat saya enggan mencari jodoh. Kalaupun saya semangat mencari jodoh, bakalan akan mengalami proses yang hanya menghambur-hamburkan waktu saja.

Kualitas diri di sini adalah mengenai kesiapan saya sendiri dalam hal menikah. Bukan dalam hal intelektual atau bagaimana. Tetapi kesiapan saya sendiri dalam hal menikah ... yang berujung pada inti pertama di awal pernikahan. Anda mengerti maksudnya? Bukan tidak normal lho... Tetapi begini...

Saya di vonis oleh dokter mengalami kekurangan kalium yang menyebabkan seluruh otot persendian lemas. Maklum, saya tidak peduli dengan makanan bergizi. Sampai detik ini, saya masih memiliki otot yang lemas. Anda mengerti maksud otot lemah dalam kaitannya dengan pernikahan? Ya, seperti itulah kualitas diri yang rendah dalam hal menghadapi awal pernikahan.

Seperti yang dikatakan para ahli, bahwa aktifitas seksual seperti berjoging sampai jarak yang jauh, mengeluarkan tenaga ekstra. Bagaimana saya siap menghadapi malam pertama, tangan untuk mengetik di komputer saja mudah lemas?

Sampai detik ini, saya masih menganggur akibat kondisi otot persendian yang mudah lemas. Kalau saja otot saya sudah kuat, walau kondisi pengangguran pun saya siap mencari pasangan hidup. Karena saya punya kualitas lain dalam hal bisnis dan bekerja. Saat ini saja saya sedang membangun “bisnis penerbitan buku digital”. Namun masih kekuarangan modal untuk bisnis.

Ada wanita yang mau berkenalan untuk PDKT? Silahkan hubungi saya. Siap-siap modalin bisnis saya kalau sudah menikah :-)

Kualitas otak dalam menggaet wanita memang penting sebagai jalan mempermudah mendapatkan pasangan. Namun kualitas otak seperti ini tidak akan ada gunanya kalau kualitas otot untuk persiapan malan pertama sangat rendah!  Karena pasti akan berkata keluhan, “Jangan jadi pria sok jantan! Saya ini loyo!” yang membuat batin anda loyo.

2. Si Jomblo Selalu mengeluh

Karena memiliki kualitas diri yang rendah, entah kualitas otak atau kualitas otot, maka sering yang terjadi adalah selalu mengeluh. Merasa tidak menjadi pria yang mampu menggaet wanita sehingga selalu mengeluh. Merasa tidak menjadi pria yang siap action di malam pertama sehingga selalu mengeluh. Dan keluhan lain yang membuat kita masih tetap menjomblo. Karena rasa keluhan membuat otak kita ter-blok dari usaha untuk mendapatkan pasangan.

Bila memang tetap mengeluh akibat kualitas diri yang rendah, tentu solusi yang terbaik adalah atasi terlebih dahulu kualitas diri yang rendah. Bila sedang diatasi namun tetap mengeluh, karena memang jiwa pengeluh.

Namun, selalu mengeluh mengenai pasangan hidup dan cinta memang harus dihindari walau memiliki kualitas diri yang rendah atau lainnya. Karena justru, dengan sering mengeluh maka akan semakin sulit untuk mencari pasangan hidup.

3.  Tidak melakukan usaha apapun demi mendapatkan pasangan hidup

Pasangan hidup adalah rejeki. Walau kita menolak pasangan hidup, bila ditakdirkan mendapatkan rejeki berupa pasangan hidup, maka tetap saja kita akan memiliki pasangan hidup walau masih tetap tidak menyukainya. Rejeki orang, siapa yang tahu?

Namun, yang sering dilakukan banyak orang dalam mencari rejeki adalah terlebih dahulu melakukan sebuah usaha untuk mendapatkanya. Kalau memang anda lapar, kenapa anda hanya berdoa yang berupa usaha batin? Kalau lapar, tentu anda akan berusaha mencari nasi untuk di makan, bagaimanapun caranya.

Sekarang anda ingin pasangan hidup, namun anda hanya berdiam diri, tidak melakukan apa-apa. Pertanyaannya, bagaimanakah anda akan mendapatkan pasangan hidup?

Hampir, tidak ada orang yang tidak berusaha untuk mendapatkan rejeki termasuk rejeki pasangan hidup. Karena memang, pasti di sekeliling anda ada yang berusaha membantu mencari pasangan hidup. Namun, bila tidak berusaha mencari pasangan hidup, baik anda atau orang yang disekeliling, bagaimanakah mendapatkan pasangan hidup?

Jadi intinya, bila tidak mau menjomblo, ya usaha. Bila berusaha, jangan banyak mengeluh. Bila ingin tidak banyak mengeluh, ya perbaiki kualitas diri anda. selesai.
Previous
Next Post »