ML Dengan Tante Lia yang Hot

Lpkiukiu.net ~ Namaku Doni, aku masih kuliah di Universitas dan Fakultas paling favorit di Surabaya. Aku ingin menceritakan pengalaman aku pertama kali berkenalan dengan permainan sex yang mungkin membuatku sekarang haus akan sex.

Namaku Doni, waktu itu aku masih sekolah di salah satu SMA favorit di Surabaya. Hari itu aku sakit, jadi aku menitipkan surat ijin ke temanku karena aku tidak bisa berangkat ke sekolah. Aku di rumah sendirian karena Papa dan Mama sudah pergi ke kantor. Sebelumnya Mama pesan supaya aku istirahat saja di rumah, dan Mama sudah memanggil Tante Lia untuk menjaga aku. Tante Lia adalah adik dari ibuku, dia masih muda, waktu itu dia masih kuliah di jurusan keperawatan.

Sehabis minum obat aku tiduran di ranjang. Efek dari obat itu membuat mataku terasa sangat mengantuk. Ketika hampir terlelap Tante Lia mengetuk kamarku. Dia bilang,

“Don, sudah tidur?”

Aku jawab dari dalam, “Belum tante!”

Tante Lia bertanya, “Kalau belum boleh tante masuk?”

Aku pun membukakan pintu kamarku, aku sempat kaget waktu melihat Tante Lia. Dia baru saja pulang dari aerobik, masih dengan pakaian senam dia masuk ke kamar. Melihat Tante Lia dengan pakaian seperti itu, aku merasa keder juga. Payudaranya yang montok seperti membuat pakaian senam itu tak kuasa untuk menahan kedua gundukan indah itu. Kemudian dia duduk di sampingku.

“Don, kamu mau aku ajari permainan nggak?” katanya.

Tanpa pikir panjang, aku jawab, “Mau tante, tapi permainan apa lha wong Doni baru sakit gini kok!”

“Namanya permainan kenikmatan, tapi mainnya harus di kamar mandi. Yuk!” kata tante Lia sambil menggandeng tanganku dan menuntunku masuk ke kamar mandi.

Aku hanya menurut saja. Kemudian dia mulai memelorotkan celanaku sambil berkata,

“Wah, untuk ukuran anak SMA burungmu tergolong besar Don.” Kata tante Lia terkagum-kagum.

Waktu itu aku cuma cengengesan saja, lha wong aku deg-degan sekali waktu itu. Lalu dia mulai membasahi kemaluanku dengan air, kemudian diberi sabun, lalu digosok-gosok. Lama-lama aku merasa kemaluanku semakin lama semakin mengeras. Setelah terasa kemudian dia membuka pakaiannya satu persatu. Ya, tuhan ternyata tubuhnya sintal banget, payudaranya yang montok, dengan pentil yang tegang. Pantatnya padat berisi, dan vaginanya yang merah muda dengan rambut kemaluan yang lebat.

Kemudian dia berjongkok, setelah itu dia mengulum penisku. Dadanya yang montok ikut bergoyang, membuat dada dan nafasku semakin memburu. Aku cuma bisa memejamkan mata dan menikmati setiap kuluman dan jilatan dari tanteku itu. Kemudian tanpa sadar tiba-tiba naluriku bergerak, tanganku mulai meremas-remas dadanya, sementara tanganku satunya turun mencari liang vaginanya. Kemudian aku masukkkan jariku, dia meritih,

“Aakhh… Doni!”

Aku semakin panas, kulumat bibirnya yang ranum, aku nggak peduli lagi. Setelah bibir, kemudian turun aku ciumi leher dan akhirnya aku kulum punting susunya. Dia semakin merintih,

“Aakhh… Doni terus Don!”

Aku nggak tahu berapa lama kami di berada kamar mandi. Lalu tahu-tahu dia sudah di atasku.

“Doni sekarang tante kasih akhir permaianan yang manis, ya?” bisiknya.

Lalu dia meraih kemaluanku yang sudah tegang sekali waktu itu. Kemudian dimasukkan ke dalam vaginanya. Kami berdua sama-sama merintih,

“Akhh…!! Lagi tante… lagi tanteee.” Kataku.

Lalu dia mulai naik turun, payudaranya yang bergoyang-goyang membuatku semakin bernafsu. Tanganku pun tak bisa menahan untuk meremas kedua benda kenyal itu selagi tante Lia masih asyik mengocok penisku dengan vaginanya yang terasa hangat itu. Tante Lia terus menggoyangkan pinggulnya sembari aku mengulum, menjilati, dan mengisap payudaranya.

“Gimana Don, enak kan?” kata tante Lia diiringi desahan-desahan kecilnya.

“Enak banget tante” jawabku singkat sembari melanjutkan memainkan payudara tanteku itu.

Semakin lama genjotan tante Lia pun semakin cepat. Sampai akhirnya aku merasa seperti ada yang meletus dari penisku, aku tak kuasa menahan untuk memuncratkan cairanku di dalam liang vagina tante Lia. Kemudian kami sama-sama lemas. Setelah itu kami mandi bersama-sama. Waktu mandi pun kami sempat mengulanginya beberapa kali.

Setelah itu aku pun jadi ketagihan dengan permainan sex, dan sejak saat itu aku sering melakukannya dengan tante Lia, entah itu di kamarku, di sebuah hotel, atau cuma di dalam mobil. Dalam satu minggu kami bisa 2-3 kali bermain dan pasti berakhir dengan kepuasan karena Tante Lia pintar membuat variasi permainan sehingga kami tidak bosan.

Tapi setelah Tante Lia menikah aku jadi kesepian. Kadang kalau baru kepingin aku cuma bisa dengan pacar aku, Farah. Dia juga punya nafsu yang besar, tapi dari segi kepuasan aku kurang puas, mungkin karena aku sudah jadi peliharaan tante-tante atau mungkin Tante Lia yang begitu mahirnya sehingga bisa memberikan apa yang aku mau.
Previous
Next Post »